
Bergerak Bersama, Tingkatkan Luas Tambah Tanam di Mamuju
PAPALANG – Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sulawesi Barat terus bergerak aktif dalam mendorong percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di wilayah Sulawesi Barat. Sebagai langkah konkret, BRMP Sulbar menggelar rapat evaluasi capaian realisasi LTT tingkat kecamatan bersama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Mamuju, yang dilaksanakan di Aula BPP Kecamatan Papalang.
Rapat ini dihadiri secara lengkap oleh Koordinator dan seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kecamatan Papalang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi terkait pentingnya program LTT dan Perluasan Areal Tanam (PAT) padi gogo dalam mendukung swasembada pangan nasional, serta memperkuat komitmen para PPL sebagai ujung tombak pembangunan pertanian dalam mengawal program di lapangan.
Secara nasional, target LTT padi untuk Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 111.493 hektare. Untuk Kabupaten Mamuju, target LTT mencapai 23.040 hektare yang terdiri dari padi sawah dan padi ladang. Namun, dengan mempertimbangkan kondisi riil di lapangan, daerah menyusun target kesanggupan sebesar 22.001 hektar namun tetap memperhatikan dan berusaha untuk target Nasional tetap teralisasi.
Kecamatan Papalang sebagai salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Mamuju memegang peranan penting dalam pencapaian target tersebut. Setelah dilakukan breakdown, Papalang ditargetkan LTT padi sebesar 5.506 hektare. Dengan Luas Baku Sawah (LBS) sebesar 2.222,80 hektare (data 2023), indeks pertanaman (IP) 2,5, Papalang memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian target ini.
Hingga bulan April 2025, realisasi tanam padi di Kecamatan Papalang telah mencapai 2.178 hektare dari total target seluas 5.506 hektare, sehingga masih diperlukan tambahan tanam seluas 3.328 hektare untuk mencapai target 100%. Menyikapi hal tersebut, forum evaluasi dimanfaatkan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan serta menyusun strategi percepatan melalui penetapan target tanam bulanan secara terukur.
Dari hasil pembahasan, diproyeksikan bahwa puncak musim tanam di Kecamatan Papalang akan terjadi pada bulan Juni hingga Juli 2025. Namun demikian, keberhasilan percepatan tanam pada periode tersebut sangat bergantung pada ketersediaan air, mengingat sebagian besar lahan di wilayah ini merupakan sawah tadah hujan yang sangat dipengaruhi oleh curah hujan musiman.
BRMP Sulbar bersama DTPHP Mamuju berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program LTT dan PAT, guna memastikan target tercapai secara optimal dan berkelanjutan demi ketahanan pangan di Sulawesi